KEAMANAN SISTEM OPERASI JARINGAN
BAB II
SISTEM OPERASI
JARINGAN
KEAMANAN SISTEM OPERASI
JARINGAN
Sistem Operasi Jaringan atau dalam Bahasa
Inggris dinamakan dengan Network Operating System adalah suatu jenis sistem
operasi yang ditujukan untuk menangani masalah jaringan.
Pada umumnya, sistem operasi ini terdiri atas
banyak sekali layanan (service) yang ditujukan untuk melayani pengguna, seperti
halnya layanan berbagi berkas, layanan berbagi alat pencetak (sharing printer),
DNS Service, HTTP Service dan lain sebagainya.
Hal ini hampir mirip dengan sistem komputer
stand alone (berdiri sendiri), dan perbedaannya hanya terletak di sistem
operasi jaringan, di mana salah satu komputer harus bertindak sebagai server
bagi komputer yang lain.
Di dalam suatu Jaringan Komputer, terdiri atas :
1.
Komputer
Server : Komputer yang menyediakan fasilitas untuk komputer lain yang terhubung
di dalam jaringan (menyediakan layanan/memenuhi layanan).
2.
Komputer
Client : Komputer yang menerima atau menggunakan fasilitas yang digunakan oleh
Server (mendapatkan layanan) atau bisa juga untuk meminta layanan kepada server
(meminta layanan).
A. Pengertian
Keamanan Jaringan
Keamanan jaringan adalah suatu cara atau suatu system yang
digunakan untuk memberikan proteksi atau perlindungan pada suatu jaringan agar
terhindar dari berbagai ancaman luar yang mampu merusak jaringan.
Ada dua elemen utama pembentuk keamanan jaringan :
1.
Tembok
pengamanan (baik secara fisik maupun maya), yaitu suatu cara untuk memberikan
proteksi atau perlindugan pada jarigan, baik secara fisik (kenyataan) maupun
maya (menggunakan software).
2.
Rencana
pengamanan, yaitu suatu rancagan yang nantinya akan di implementasiakan uantuk
melindugi jaringan agar terhindar dari berbagai ancaman dalam jaringan.
B. Jenis-jenis keamanan pada
sistem operasi jaringan
Keamanan sistem terbagi menjadi 3, yaitu :
1.
Keamanan eksternal
Berkaitan dengan pengamanan fasilitas computer dari penyusup,
bencana alam, dll. keamanan ini meliputi seluruh sistem beserta peralatan,
peripheral, dan media yang digunakan. Biasanya seorang penyerang akan melakukan
segala macam cara untuk masuk pada sistem tersebut. Biasanya mereka akan
melakukan wiretapping atau hal-hal yang berhubungan dengan akses melalui kabel
pada jaringan.
2.
Keamanan
interface
Berkaitan dengan identifikasi pemakai sebelum mengakses
program dan data. Biasanya seorang penyerang memanfaatkan faktor kelemahan atau
kecerobohan dari orang yang berpengaruh (mempunyai hak akses ) untuk dapat
masuk pada sistem yang menjadi targetnya. Hal ini biasanya disebutsocial
engineering.
3.
Keamanan
internal
Berkaitan dengan pengaman beragam kendali yang dibangun pada
perangkat keras dan sistem operasi untuk menjaga integritas program dan data.
Pada keamanan ini penyerang akan memanfaatkan kelemahan yang ada pada software
yang digunakan untuk mengolah data. Biasanya penyerang akan memasukkan virus
pada komputer target.
C. Algoritma keamanan pada
sistem operasi jaringan
1.
Algoritma Genetika
Algoritma Genetika pada dasarnya adalah program komputer yang mensimulasikan
proses evolusi. Dalam hal ini populasi dari kromosom dihasilkan secara random
dan memungkinkan untuk berkembang biak sesuai dengan hukum-hukum evolusi dengan
harapan akan menghasilkan individu kromosom yang prima. Kromosom ini pada
kenyataannya adalah kandidat penyelesaian dari masalah, sehingga bila kromosom
yang baik berkembang, solusi yang baik terhadap masalah diharapkan akan
dihasilkan.
Algoritma genetika sangat tepat digunakan untuk penyelesaian
masalah optimasi yang kompleks dan sukar diselesaikan dengan menggunakan metode
yang konvensional. Sebagaimana halnya proses evolusi di alam, suatu algoritma
genetika yang sederhana umumnya terdiri dari tiga operator yaitu: operator
reproduksi, operator crossover (persilangan) dan operator mutasi.
2.
Divide and Conquer
Paradigma untuk membagi suatu permasalahan besar menjadi
permasalahan-permasalahan yang lebih kecil.
3.
Dynamic Programming
Paradigma pemrograman dinamik akan sesuai jika digunakan pada
suatu masalah yang mengandung sub-struktur yang optimal (, dan mengandung
beberapa bagian permasalahan yang tumpang tindih .
4.
Metode Serakah
Sebuah algoritma serakah mirip dengan sebuah Pemrograman
dinamik, bedanya jawaban dari submasalah tidak perlu diketahui dalam setiap
tahap;
dan menggunakan pilihan "serakah" apa yang dilihat
terbaik pada saat itu.
5.
Algoritma Greedy
Algoritma greedy merupakan salah satu dari sekian banyak
algoritma yang sering di pakai dalam implementasi sebuah system atau program
yang menyangkut mengenai pencarian “optimasi”
Di dalam mencari sebuah solusi (optimasi) algoritma greedy
hanya memakai 2 buah macam persoalan Optimasi,yaitu:
a.
Maksimasi
(maxizimation)
b.
Minimasi
(minimization)
Sekarang kita lanjut ke contoh soal yang aja ya..biar lebih
enak membedakan antara soal mengenai optimasi/maksimasi dengan minimum/minimasi.
6.
Algoritma Dijkstra
Algoritma Dijkstra, (dinamai menurut penemunya, seorang
ilmuwan komputer, Edsger Dijkstra), adalah sebuah algoritma rakus (greedy
algorithm) yang dipakai dalam memecahkan permasalahan jarak terpendek (shortest
path problem) untuk sebuah graf berarah (directed graph) dengan bobot-bobot
sisi (edge weights) yang bernilai tak-negatif.
Misalnya, bila vertices dari sebuah graf melambangkan
kota-kota dan bobot sisi (edge weights) melambangkan jarak antara kota-kota
tersebut, maka algoritma Dijkstra dapat digunakan untuk menemukan jarak
terpendek antara dua kota.
Input algoritma ini adalah sebuah graf berarah yang berbobot
(weighted directed graph) G dan sebuah sumber vertex s dalam G dan V adalah
himpunan semua vertices dalam graph G.
Setiap sisi dari graf ini adalah pasangan vertices (u,v) yang
melambangkan hubungan dari vertex u ke vertex v. Himpunan semua tepi disebut E.
Bobot (weights) dari semua sisi dihitung dengan fungsi
w: E → [0, ∞)
jadi w(u,v) adalah jarak tak-negatif dari vertex u ke vertex
v.
Ongkos (cost) dari sebuah sisi dapat dianggap sebagai jarak
antara duavertex, yaitu jumlah jarak semua sisi dalam jalur tersebut. Untuk
sepasang vertex s dan t dalam V, algoritma ini menghitung jarak terpendek dari
s ke t.
7.
Algoritma Kriptografi
Algoritma kriptografi atau cipher , dan juga sering disebut
dengan istilahsandi adalah suatu fungsi matematis yang digunakan untuk
melakukan enkripsi dan dekripsi (Schneier, 1996). Ada dua macam algoritma
kriptografi, yaitu algoritma simetris (symmetric algorithms) dan algoritma
asimetris(asymmetric algorithms).
8.
Algoritma Random
Algoritma random sering dibutuhkan ketika membuat AI untuk
musuh, misalnya untuk memunculkan pasukan musuh secara random. fungsi sederhana
berikut ini digunakan untuk mencari nilai random dari bilangan antara min – max.
var a = Math.floor(Math.random() * (max – min + 1)) + min;
misalnya min = 1 dan max = 10, maka akan menghasilkan nilai
random pada var a pada kisaran 1-10.
0 komentar:
Posting Komentar